6.14.2011

Sekelompok anak muda


Well, setelah sekian lama ga menulis tentang apa yang saya rasakan,
dan apa yang selalu menjadi bahan dalam kegalauan.
Tapi saya bingung dari mana saya harus memulai dan bercerita,
saya bukan ahli dalam membuat kata-kata seperti sebutan orang
‘penyair’, ‘pujangga’, apapun sebutan itu saya sangat-sangat jauh
berbeda dari mereka. Merangkai kata menjadi sebuah kalimat yang
indah aja ga bisa, apalagi menulis sebuah puisi. Bukan masalah bodoh
atau IQ rendah dan sejenisnya. Itu hanyalah sebuah kelebihan atau yang
bermula dari hobi dan tumbuh berkembang dalam diri masing-masing dan
jadilah seorang pujangga. Dan saya ga punya ahli di bidang itu.

Finally, saya bukan mau bercerita tentang pujangga atau penyair .
Saya akan memulai dari sebuah kata ‘kelompok – group – geng’ apapun itu
i mention it. Entah kapan tepatnya terbentuk lah kelompok ini, tanpa nama,
tanpa tanggal dan waktu yang tepat untuk mengumumkan bahwa kelompok
ini hadir.Bermula dari Lima orang cewek yang kelasnya sama,
duduk berbarengan,kebiasaan yang sama dan mulailah terbentuk kelompok ini.

Obrolan khas remaja, about LOVE – LIVE – LAUGH - STYLE – FOOD -
ISSUE - TASK ga pernah absen dari kelompok ini. Tapi ada satu kata keramat
dalam kelompk ini, JOMBLO atau bahasa kerennya SINGLE that a swearword
yang kudu dilepasin dari kelompok ini. Entah siapa yang mencetuskan kalo
KeJOMBLOan dari kelompok ini emang bener-bener SIAL. Well, teman saya
yang satunya baru putus lagi dengan pacarnya, oh my god. Tambah saja anggota
THE HIGH QUALITY JOMBLO sebutan dari teman saya yang bener-bener
ingin melepas status single nya. *Sigh* Dan lebih sialnya lagi karna saya yang
menjomblo lebih lama dari mereka saya yang dibilang sebagai kutukan.
Oleh karena itu, saya disuruh cepat-cepat melepas kutukan ini.
*What the fuck*. Milih pasangan kan ga asal comot.

Well, saya emang ga pernah peduli ama status ke-Single-an saya. Ga nyangka
udah 2 taun saya membiarkan status single ini hidup dan entah sampai kapan dia
akan terus hidup. Jangan salahkan Saya, saya cuman nurutin aturan keluarga
saya ‘pacaran hanya boleh, bagi mereka yang sudah kerja’. mungkin mereka
bisa bilang ‘alaah cuman dibilang doank, paling juga gatau’. Thats right,
tapi saya tetap nurut.Terserah apa kata mereka tentang aturan keluarga saya,
Kolot, Jaman dulu, saya ga peduli. Peraturan dibuat karena ada alasan kebaikan
yang akan kamu peroleh. Walopun pernah melanggar , semua itu ga pernah
berjalan lama. Mungkin ini bisa dibilang sebuah alasan untuk status saya.
WHATEVER,  AND I DON’T CARE. IT'S MY LIFE, NOT YOURS.

Tapi satu hal, saya selalu berdoa dan berharap, semoga teman-teman
saya bisa segera merubah statusnya entah in relation or engaged until merid,
hope it forever. Dan saya bukan lagi orang yang membawa kutukan itu :(.
Entah pemilih, atau emang belum menemukan yang cocok yang menjadikan
alasan status single mereke tetap hidup. Last , ‘Dia’ mungkin pacar – suami
kita yang tertunda yang akan datang tepat pada waktunya.
Let it Flow, semua sudah ada yang mengatur. Dan akan berkahir bahagia :).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar