8.05.2012

Realita

“ Kenapa sih Lo masang standar tinggi banget. Maunya sama cowo kaya. Gak usah pilih-pilih, tar ujung-ujungnya gak dapet loh.”

“Aduuuh din, otak Lo tuh dimana sih? Sekarang tuh jaman modern, dimana-mana perlu duit. Apalagi tinggal dikota besar begini. Ini Jakarta nona, Semua serba mahal. Lo harus cari pria yang bisa mencukupi hidup lo dan anak-anakl lo nanti.”   ceramahnya panjang lebar.

“Trus lo nyari yang punya gaji 50jt perbulan. That’s right?” Lanjutku penasaran.

“ Yups, Exactly, Gaji gue berapa sih, paling cuman cukup bewat beli make up dan pulsa hape!”

Majalah yang sedang dibaca langsung ditutup dan disimpannya kembali pada rak buku yang berjejer rapi di dinding kamarku.

“Yaaah, minimal 30jt perbulan juga gapapa lah. walaupun itu masih kurang sih, Asal lo tau hidup berumah tangga itu gak mudah. Pernah dengar kan orang ngomong begitu.” Lanjutnya

“hu’um” seruku antusias mendengarkan setiap kata demi kata yang keluar dari mulutnya.
Aku banyak belajar dari dia. Cara pemikiran dia luas banget.

“Apalagi kalo udah punya anak. Lo mesti beliin susunya dia, lo mesti bayar sekolahannya dia nanti, Itupun kalo anak lo cuman 1, kalo 2 dan seterusnya? Belum lagi urusan rumah, biaya listrik-air, urusan dapur yang minimal 2jt, beli bensin buat mobil, belum lagi gue belanja baju-tas sepatu. Maklum, Kebutuhan perempuan itu jauh lebih besar. Apa itu cukup?“

akupun manggut-manggut setelah mendengar ceramah panjangnya, yang mungkin pemikiranku juga belum sampai disitu. Tapi gak ada salahnya tau dari sekarang.

“Trus gimana kalo lo ga dapet yang begitu?” tanyaku padanya.

Dia berpikir sedikit lama untuk menjawab.
“Hmmmm .. itu urusan blakangan, yang penting skarang usaha dulu.” Yang di akhiri dengan senyum manis dari wajahnya.

 Allysa. Gadis 23 tahun. Pegawai kantoran yang memiliki pemikiran dewasa jauh kedepan. Selalu mempertimbangkan banyak hal dalam hidupnya.

Ini bukan tentang matrealistis tapi realistis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar